header

Diskusi Lintas Sektor Pencabutan Status Daerah Fokus Pes dan Pemanfataan Instalasi Laboartorium P2P BBTKLPP Surabaya di Nongkojajar, Kecamatan Tutur Pasuruan.

Diskusi Lintas Sektor Pencabutan Status Daerah Fokus Pes dan Pemanfataan Instalasi Laboartorium P2P BBTKLPP Surabaya di Nongkojajar, Kecamatan Tutur Pasuruan.

Diskusi Lintas Sektor Pencabutan Status Daerah Fokus Pes dan Pemanfataan Instalasi Laboartorium P2P BBTKLPP Surabaya di Nongkojajar, Kecamatan Tutur Pasuruan.

NONGKOJAJAR – Lima wilayah Puskesmas di Kabupaten Pasuruan, yaitu Nongkojajar, Tutur, Tosari, Puspo, Pasrepan sampai saat ini masih dilabeli sebagai daerah fokus dan daerah terancam pes. Padahal berkat upaya terus menerus dalam surveilans dan sistem kewaspadaan dini, selama 10 tahun sudah tidak ditemukan lagi kasus. Oleh karena itu upaya pencabutan label daerah fokus pes tersebut perlu diupayakan. Sebab, label daerah pes memiliki implikasi yang luas pada perekonomian masyarakat dan pengembangan parisiwisata daerah di lereng Gunung Bromo tersebut.  BBTKLPP Surabaya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan kabupaten Pasuruan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, WHO, dan CDC Atlanta dengan dukungan penuh Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit memiliki target dapat melakukan pencabutan label tersebut pada 2019. Untuk itu dilakukan langkah-langkah assesment ulang. Sebagai langkah penguatan upaya menuju pencabutan label daerah fokus pes dilakukan diskusi lintas sektor di Instalasi Laboratorium P2P BBTKLPP Surabaya di Nongkojajar Pasuruan, pada 8 November 2018. Diskusi dilakukan antara Dirjen P2P, perwakilan WHO dan CDC Atlanta, Direktur P2PTVZ, Kepala BBTKLPP Surabaya, Kepala Dinas Kesehatan Pasuruan, Kecamatan Tutur, dan para Kepala Puskesmas di 5 daerah fokus dan terancam pes di Kabupaten Pasuruan. Diskusi menghasilkan kesepakatan bersama untuk akselerasi assesment ulang guna mengumpulkan data dalam waktu secepat-cepatnya tak hanya di Pasuruan, tetapi juga wilayah pes lain di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Selain itu Laboratorium P2P BBTKLPP Surabaya perlu dimanfaatkan tak hanya fisik tetapi juga keahliannya. Dirjen P2P sangat mengapresiasi upaya dan kerja keras semua pihak dalam melakukan surveilans dan kewaspadaan dini penyakit pes selama bertahun-tahun. Dirjen P2P mendorong diterbitkannya publikasi ilmiah internasional tentang berbagai upaya pengendalian penyakit dan keberhasilan upaya pencegahan kejadian penyakit pes melalui supervisi tingkat nasional.

Pencabutan label daerah fokus Pes, menurut dirjen P2P tidak serta merta mengurangi kewaspadaan dan upaya surveilans yang selama ini konsisten dilaksanakan. Orientasi pemanfaatan kemudian menjadi merubah daerah pes menjadi pusat pembelajaran pes dan pemberdayaan masyarakat. “Tempat ini menjadi bagian dari cerita keberhasilan dan upaya pencegahan dan pengendalian pes,” ucap dr. Anung menyemangati.  (R.Ayu/Humas BBTKLPP SBY)

btklsby.go.id

@btklsby

@btklsby

share

Lainnya

Statistik

  • IP Address : 3.236.100.210

  • Online : 481

  • Hari ini : 5947

  • Kemarin : 15836

  • Bulan ini : 58091

  • Tahun ini : 178088

  • Total : 283988

Unit Informasi Teknologi BBTKLPP Surabaya 2005 - 2024