header

BARU : INOVASI PENANGGULANGAN DBD DENGAN WOLBACHIA SIAP DIIMPLEMENTASIKAN

BARU : INOVASI PENANGGULANGAN DBD DENGAN WOLBACHIA SIAP DIIMPLEMENTASIKAN

BARU : INOVASI PENANGGULANGAN DBD DENGAN WOLBACHIA SIAP DIIMPLEMENTASIKAN

Semarang – Melengkapi program pengendalian DBD selama ini, Kementerian Kesehatan mulai mengadopsi inovasi penanggulangan Dengue dengan Wolbachia. Mengusung tagline kegiatan Wingko Semarang singkatan dari Wolbachia Ing Kota Semarang. Kota Semarang menjadi kota pertama memulai pelaksanaan pilot project ini untuk selanjutnya menyusul Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang. Pelaksanaan pilot project ini melibatkan lintas sektor, serta dukungan masyarakat yang siap jadi orang tua asuh untuk Wingko Semarang.

Launching Pilot Project Wolbachia di Kota Semarang oleh Menteri Kesehatan RI pada Rabu (30/05) turut dihadiri Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Walikota Semarang, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, para Camat di Kota Semarang, Yayasan Tahija Yogjakarta, WMP Global, Perwakilan Universitas Gadjah Mada. Termasuk hadir tim entomologi BBTKLPP Surabaya dan para Kepala BBTKLPP yang wilayah layanannya akan menjadi lokasi pelaksanaan Pilot Project, antara lain Jakarta, Banjar Baru, dan Yogyakarta.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin melakukan penandatanganan kerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang. Secara simbolik menyerahkan ember Wolbachia kepada kader kesehatan di Kecamatan Tembalang sebagai tanda dimulainya implementasi Wolbachia di Kota Semarang. “Masuknya virus demam berdarah dari nyamuk yang bernama Aedes aegypti, yang harus dicari tahu bagaimana cara mencegah agar tidak digigit, jangan hanya fokus kepada pengobatannya saja, tapi dicoba dengan pencegahannya, “ kata Menteri Kesehatan. Beliau menambahkan pencegahan ada dua cara yaitu dengan vaksinasi supaya saat di gigit kita kuat, yang kedua adalah nyamuknya kita bikin mandul dengan Wolbachia.

Pelaksanaan penyebaran nyamuk berwolbachia diperlukan waktu kurang lebih 6 bulan, hal ini diperlukan karena harus ada proses perkawinan pada nyamuk wolbachia yg telah disebarkan. Dalam satu tahun jumlah populasi nyamuk wolbachianya sudah sampai 80% dari populasi nyamuk aedes aegypti yang ada di Semarang. Sehingga berdampak terhadap prevalensi DBD.

Berita ini disiarkan oleh BBTKLPP Surabaya. BBTKLPP Surabaya menuju Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. BBTKLPP Surabaya tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun. Pakai masker Cuci tangan jaga jarak vaksin. Protokol kesehatan, 3T, dan vaksin jodoh sejati kala pandemi. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi telepon (031) 99847651 (pelayanan) dan 99847673 (kesekretariatan) atau email btklsbyhumas@gmail.com.

share

Lainnya

Statistik

  • IP Address : 44.197.111.121

  • Online : 1021

  • Hari ini : 13355

  • Kemarin : 5805

  • Bulan ini : 28604

  • Tahun ini : 115455

  • Total : 141551

Unit Informasi Teknologi BBTKLPP Surabaya 2005 - 2023